Pemuda adalah harapan bangsa. Mereka memiliki potensi yang besar, mimpi
yang tinggi, serta idealisme yang kuat dalam dirinya. Serta selalu
dapat memberikan peran perubahan untuk masa depan.
Perubahan masa depan suatu bangsa ditentukan oleh keadaan generasi
mudanya. Apabila pemudanya berkualitas, maka masa depan bangsa akan
menjadi bangsa yang maju. Begitu juga sebaliknya, apabila pemudanya
lembek, maka masa depan bangsa berada di ambang kehancuran.
Bangsa ini butuh sebuah gebrakan dari generasi mudanya. Pemuda
Indonesia telah banyak memberikan bukti nyata bahwa mereka mampu
mengubah Indonesia. Peringatan hari Sumpah Pemuda setiap tanggal 28
Oktober merupakan sebuah momentum yang tepat untuk kembali memperbaharui
semangat kepemudaan.
Bukan saatnya bagi kaum muda untuk bersantai ria juga hura-hura. Pemuda
harus bersikap kritis terhadap realitas yang ada. Kalau bukan pemuda
yang beraksi, siapa lagi?
Tantangan Pemuda
Pesatnya arus globalisasi telah banyak memberikan dampak perubahan bagi
bangsa ini. Satu sisi memberikan banyak keuntungan, namun di sisi lain,
berpotensi menghancurkan. Berbagai macam budaya menyebar dengan sangat
cepat dan meluas ke seluruh penjuru negeri.
Tidak ketinggalan tentunya, para pemuda bangsa ini ikut merasakan
dampaknya. Hedonisme serta westernisasi telah banyak menjangkitii
mereka. Lihat saja, mereka saat ini disibukkan dengan
gadget serta eksistensi di dunia maya.
Kesibukan mereka tiada lain hanya pagi
update status, siang nongkrong di kampus, dan malam harinya ngopi/
ngangkring. Apa jadinya bangsa ini jika para pemudanya acuh tak acuh?
Memang benar apa yang dikatakan Bung Hatta, “Zaman besar hanya akan
melahirkan generasi kerdil”. Kata-kata ini rasanya relevan untuk
menggambarkan kondisi saat ini. Kaum muda yang telah merasakan berbagai
macam kemudahan di segala bidang, justru terlena akan peran
kepemudaannya.
Para pemuda yang mengikuti ikrar Sumpah Pemuda kala itu, tidaklah
memiliki teknologi secanggih kita saat ini. Apabila mereka dengan segala
keterbatasannya mampu mengubah bangsa, harusnya pemuda sekarang ini
jauh lebih bisa.
Pemuda tidak boleh terjerumus dalam kegiatan-kegiatan negatif. Jangan
habiskan masa muda dengan balap liar, minum-minum, menggunakan narkoba,
seks bebas, dan perbuatan lainnya yang tidak bermanfaat.
Gunakanlah masa muda untuk berkarya, mencari ilmu dan memahami realitas
permasalahan bangsa. Banyak hal positif yang bisa dilakukan, misalnya,
belajar berorganisasi, melestarikan alam, melestarikan kebudayaan, juga
menuntut ilmu ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Setiap hal positif yang dilakukan para pemuda akan berdampak positif
bagi masa depannya kelak, begitu juga sebaliknya. Masalah semakin banyak
menumpuk di negeri ini, bukan semata-mata kesalahan sistemnya saja.
Akan tetapi, para individunya juga menjadi sumber awal permasalahan
karena tidak tertanam nilai-nilai budaya yang mencukupi.
Tantangan para pemuda tidak hanya datang dari luar saja, tetapi juga
dari dalam diri sendiri, menjadi “boomerang” yang menakutkan. Bentengi
diri para pemuda dengan nilai-nilai budaya, maka tumbuhlah pemuda yang
kuat pribadinya. Persiapkan diri para pemuda dengan ilmu pengetahuan,
maka tumbuhlah pribadi yang cerdas dalam menyelesaikan permasalahan
bangsa.
Semangat Kepemudaan
Semangat kepemudaan adalah jiwa para pemuda yang takkan pernah padam.
Semangat kepemudaan merupakan tekad yang kuat untuk memberikan segenap
pemikiran dan tenaganya demi kemajuan bangsa. Berbagai macam
permasalahan di negeri ini merupakan tantangan bagi pemuda. Pemuda tidak
akan pernah lari dari masalah, karena masalah adalah hidup yang
mendewasakan. Sebesar apapun masalahnya, semangat kepemudaan tidak boleh
padam.
Segenap pemuda sudah seharusnya menanyakan kepada dirinya, apa yang
telah diberikan pada bangsa ini? Bukannya banyak meminta. Jangan biarkan
para pemuda terdidik dengan banyak meminta. Masa muda adalah waktunya
berkarya dan memberi pada bangsa.
Pemuda yang berbudaya tidak akan butuh banyak alasan untuk berbuat
sesuatu. Segenap jiwa raganya adalah untuk bangsa. Semangatmya tidak
mudah padam, meskipun apa yang dilakukannya tidak mendapatkan pengakuan.
Mengabdi untuk bangsa baginya adalah sebuah tanggung jawab kehidupan.
Sumber : okezone.com